ELASTISITAS JUMLAH UANG
YANG BEREDAR DI INDONESIA DARI TAHUN KE-TAHUN
Jumlah Uang Beredar memiliki
pengertian uang yang berada di tangan
masyarakat. Cakupan dan definisi ini terus berkembang dan perhitungannya-pun
dapat berbeda antara negara maju dan negara lainnya.
Ada sebagian ahli yang
mengkalifikasikan jumlah uang beredar adalah jumlah uang beredar dalam arti
sempit atau disebut ‘Narrow Money’ (M1), yang terdiri dari uang kartal dan uang
giral (demand deposit); dan uang beredar dalam arti luas atau ‘Broad Money’ (M2),
yang terdiri dari M1 ditambah dengan deposito berjangka (time deposit). Sementara
beberapa ahli yang lain menambahkan dengan M3, yang terdiri dari M2
ditambah dengan semua deposito pada lembaga-lembaga keuangan non bank.
Dalam perekonomian modern pada
umumnya jumlah uang beredar (JUB) bisa ditentukan secara langsung oleh
penguasaan moneter. Tanpa mempersoalkan hubungan dengan uang inti yang terdiri
dari uang kartal dan uang giral. Perilaku seperti ini berlandaskan pada analisa
penentuan JUB secara mekanis, dimana JUB dihubungkan oleh rasio cadangan
perbankan dan rasio antara uang kartal dan uang giral.
Krisis ekonomi yang melanda
Indonesia, disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga-harga secara umum atau
yang sering dikatakan sebagai inflasi. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah
menyebabkan perekonomian baik yang berskala makro maupun yang berskala mikro
menjadi terpuruk. Jumlah uang beredar (JUB) yang menjadi salah satu penyebab
inflasi yang terjadi di Indonesia. Pada saat krisis terjadinya peningkatan
jumlah uang yang cukup pesat, peningkatan keinginan masyarakat untuk memegang
uang tunai disebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap system
perbankan yang ada dengan terjadinya rush (pengambilan uang
besar-besaran secara serentak oleh masyarakat) diberbagai bank diseluruh
Indonesia.
Dalam pengaturan kebijaksanaan
moneter, bank sentral mengawasi perilaku baik itu tingkat bunga maupun JUB.
Tetapi bank sentral tidak dapat secara simultan membuat kebijaksanaan pada JUB
atau tingkat bunga, karena JUB ditentukan oleh tingkat bunga pasar dan
ketentuan-ketentuan pasar yang lain yang mempengaruhi sistem perbankan.
Singkatnya JUB ditentukan secara bersama oleh perilaku penguasa moneter, sistem
perbankan dan masyarakat. Dan penentuan ketetapan JUB akan mempengaruhi
perekonomian secara umum.
Berikut Data Jumlah Uang Beredar di
Indonesia.
TAHUN
|
BULAN
|
Amount
of Circulate Money (Billion)
|
||||
Sum
of M1
|
Sum
of M2
|
Currency
Money
|
Demand
Money
|
Quasi
Money
|
||
1996
|
NOVEMBER
|
64.089,00
|
288.632,00
|
22.487,00
|
41.602,00
|
224.543,00
|
1997
|
NOVEMBER
|
78.343,00
|
355.643,00
|
28.424,00
|
49.919,00
|
2.773,00
|
1998
|
NOVEMBER
|
101.197,00
|
577.381,00
|
41.394,00
|
59.803,00
|
476.184,00
|
1999
|
NOVEMBER
|
124.633,00
|
646.205,00
|
58.353,00
|
6.628,00
|
521.572,00
|
2000
|
NOVEMBER
|
162.186,00
|
747.028,00
|
72.371,00
|
89.815,00
|
584.842,00
|
2001
|
NOVEMBER
|
171.383,00
|
821.621,00
|
73.139,00
|
98.244,00
|
650.308,00
|
2002
|
NOVEMBER
|
196.537,00
|
870.046,00
|
87.008,00
|
109.529,00
|
673.509,00
|
2003
|
NOVEMBER
|
224.019,00
|
944.647,00
|
103.788,00
|
120.530,00
|
720.329,00
|
2004
|
NOVEMBER
|
250.221,00
|
1.000.338,00
|
104.668,00
|
145.553,00
|
750.117,00
|
2005
|
NOVEMBER
|
276.729,00
|
1.168.267,00
|
114.130,00
|
162.599,00
|
699.594,00
|
2006
|
NOVEMBER
|
342.645,00
|
1.338.555,00
|
129.702,00
|
212.943,00
|
815.762,00
|
2007
|
NOVEMBER
|
424.435,00
|
1.556.200,00
|
161.272,00
|
263.163,00
|
913.037,00
|
2008
|
NOVEMBER
|
475.053,00
|
1.841.163,00
|
195.032,00
|
280.021,00
|
1.069.619,00
|
2009
|
NOVEMBER
|
495.061,00
|
2.062.206,00
|
212.548,00
|
283.007,00
|
1.563.875,00
|
2010
|
NOVEMBER
|
571.352,00
|
2.346.801,00
|
238.515,00
|
332.837,00
|
1.768.633,00
|
2011
|
NOVEMBER
|
667.587,00
|
2.729.538,00
|
279.066,00
|
388.521,00
|
2.047.205,00
|
2012
|
NOVEMBER
|
801.403,00
|
3.205.129,00
|
327.069,00
|
474.334,00
|
2.393.320,00
|
2013
|
NOVEMBER
|
870.455,00
|
3.614.519,66
|
375.823,00
|
494.632,00
|
2.719.371,91
|
SUMBER :
·
Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia.
·
SEKI BI, Processed by Trade Data and
Information Center, Ministry of Trade
Tidak ada komentar:
Posting Komentar