Senin, 29 September 2014

PENGERTIAN GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA

ILMU GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA

PENGERTIAN ILMU GRAFIK KOMPUTER

             Ilmu Grafik Komputer atau grafika computer (computer graphics) merupakan proses untuk menghasilkan atau menciptakan suatu gambar berdasarkan deskripsi obyek maupun latar-belakang yang terkandung pada gambar tersebut dengan menggunakan komputer. Bentuk dari grafik komputer ini berawal dari grafika komputer 2D yang merupakan bentuk sederhana dari grafik komputer yang kemudian berkembang menjadi grafika komputer 3D.
            Ilmu komputer mempunyai dua cabang ahli yaitu pemrosesan citra (image processing), dan pengenalan pola (pattern recognition).  Grafik komputer sering dikenal juga dengan istilah visualisasi data. Bagian dari grafika komputer meliputi:
1.      Geometri              :  mempelajari cara menggambarkan permukaan bidang 
2.      Animasi                :  mempelajari cara menggambarkan dan memanipulasi gerakan 
3.      Rendering            :  mempelajari algoritma untuk menampilkan efek cahaya 
4.      Citra (Imaging)     :  mempelajari cara pengambilan dan penyuntingan gambar.


PENGERTIAN PENGOLAHAN CITRA
            Pengolahan Citra (Image Processing) merupakan proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer. Teknik pengolahan citra dilakukan dengan mentrasformasikan citra menjadi citra lain, misalnya: pemanfaatan citra (image compression). Pengolahan citra merupakan proses awal (preprocessing) dari komputer visi. Pengelompokkan data numerik dan simbolik (termasuk citra) dilakukan secara otomatis oleh komputer agar suatu objek dalam citra dapat dikenali dan diinterpreasi. Pengenalan pola adalah tahapan selanjutnya atau analisis dari pengolahan citra. Citra ada 2 macam:
1.       Citra Kontinyu. Dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog.     Contoh: mata manusia, kamera analog.
2.       Citra Diskrit / Citra Digital dibentuk dari pixel-pixel yang tergabung dalam satu kesatuan yang membentuk sebuah citra yang hanya dapat dibuka dengan komputerisasi.
                                                                                     
MANFAAT GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Manfaat Grafik Komputer Dalam Kehidupan Sehari-hari :
1.      Bidang hiburan.  Seperti pada film, grafik komputer menghasilkan efek animasi yang baik.
2.      Bidang perancangan. Dikenal adanya software desain grafis seperti auto cad, 3D MAX semuanya akan berlangsung secara mudah dan lebih spesifik dalam perancangan yang akan dibuat. Memperkecil tingkat kesalahan sehingga akan menghasilkan suatu model yang sama seperti aslinya.
3.      Bidang pendidikan.  Grafik komputer pada pendidikan digunakan untuk mempresentasikan objek-objek pada siswa secara nyata, dapat melalui power point ataupun software lainnya.
Manfaat Pengolahan Citra Dalam Kehidupan Sehari-hari :
1.      Bidang kesehatan, digunakan untuk rontgen tubuh manusia yang berfungsi untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan di tubuh.
2.      Bidang visual, bisa digunakan untuk pemotretan lewat satelit, GPS, foto kamera dan lain-lain.
3.      Bidang hiburan, Gambar gambar kartun, yang dibuat bisa bergerak.

           
SUMBER :

http://novelarannie.blogspot.com/2013/09/grafik-komputer-dan-pengolahan-citra.html

Sabtu, 03 Mei 2014

Jumlah Uang Yang Beredar di Indonesia



ELASTISITAS JUMLAH UANG YANG BEREDAR DI INDONESIA DARI TAHUN KE-TAHUN

Jumlah Uang Beredar memiliki pengertian uang  yang berada di tangan masyarakat. Cakupan dan definisi ini terus berkembang dan perhitungannya-pun dapat berbeda antara negara maju dan negara lainnya.
Ada sebagian ahli yang mengkalifikasikan jumlah uang beredar adalah jumlah uang beredar dalam arti sempit atau disebut ‘Narrow Money’ (M1), yang terdiri dari uang kartal dan uang giral (demand deposit); dan uang beredar dalam arti luas atau ‘Broad Money’ (M2), yang terdiri dari M1 ditambah dengan deposito berjangka (time deposit). Sementara beberapa ahli yang lain  menambahkan dengan M3, yang terdiri dari M2 ditambah dengan semua deposito pada lembaga-lembaga keuangan non bank.
Dalam perekonomian modern pada umumnya jumlah uang beredar (JUB) bisa ditentukan secara langsung oleh penguasaan moneter. Tanpa mempersoalkan hubungan dengan uang inti yang terdiri dari uang kartal dan uang giral. Perilaku seperti ini berlandaskan pada analisa penentuan JUB secara mekanis, dimana JUB dihubungkan oleh rasio cadangan perbankan dan rasio antara uang kartal dan uang giral.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia, disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga-harga secara umum atau yang sering dikatakan sebagai inflasi. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang berskala makro maupun yang berskala mikro menjadi terpuruk. Jumlah uang beredar (JUB) yang menjadi salah satu penyebab inflasi yang terjadi di Indonesia. Pada saat krisis terjadinya peningkatan jumlah uang yang cukup pesat, peningkatan keinginan masyarakat untuk memegang uang tunai disebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap system perbankan yang ada dengan terjadinya  rush  (pengambilan uang besar-besaran secara serentak oleh masyarakat) diberbagai bank diseluruh Indonesia.
Dalam pengaturan kebijaksanaan moneter, bank sentral mengawasi perilaku baik itu tingkat bunga maupun JUB. Tetapi bank sentral tidak dapat secara simultan membuat kebijaksanaan pada JUB atau tingkat bunga, karena JUB ditentukan oleh tingkat bunga pasar dan ketentuan-ketentuan pasar yang lain yang mempengaruhi sistem perbankan. Singkatnya JUB ditentukan secara bersama oleh perilaku penguasa moneter, sistem perbankan dan masyarakat. Dan penentuan ketetapan JUB akan mempengaruhi perekonomian secara umum.



*      Berikut Data Jumlah Uang Beredar di Indonesia.

TAHUN
BULAN
Amount of Circulate Money (Billion)
Sum of M1
Sum of M2
Currency Money
Demand Money
Quasi Money
1996
NOVEMBER
64.089,00
288.632,00
22.487,00
41.602,00
224.543,00
1997
NOVEMBER
78.343,00
355.643,00
28.424,00
49.919,00
2.773,00
1998
NOVEMBER
101.197,00
577.381,00
41.394,00
59.803,00
476.184,00
1999
NOVEMBER
124.633,00
646.205,00
58.353,00
6.628,00
521.572,00
2000
NOVEMBER
162.186,00
747.028,00
72.371,00
89.815,00
584.842,00
2001
NOVEMBER
171.383,00
821.621,00
73.139,00
98.244,00
650.308,00
2002
NOVEMBER
196.537,00
870.046,00
87.008,00
109.529,00
673.509,00
2003
NOVEMBER
224.019,00
944.647,00
103.788,00
120.530,00
720.329,00
2004
NOVEMBER
250.221,00
1.000.338,00
104.668,00
145.553,00
750.117,00
2005
NOVEMBER
276.729,00
1.168.267,00
114.130,00
162.599,00
699.594,00
2006
NOVEMBER
342.645,00
1.338.555,00
129.702,00
212.943,00
815.762,00
2007
NOVEMBER
424.435,00
1.556.200,00
161.272,00
263.163,00
913.037,00
2008
NOVEMBER
475.053,00
1.841.163,00
195.032,00
280.021,00
1.069.619,00
2009
NOVEMBER
495.061,00
2.062.206,00
212.548,00
283.007,00
1.563.875,00
2010
NOVEMBER
571.352,00
2.346.801,00
238.515,00
332.837,00
1.768.633,00
2011
NOVEMBER
667.587,00
2.729.538,00
279.066,00
388.521,00
2.047.205,00
2012
NOVEMBER
801.403,00
3.205.129,00
327.069,00
474.334,00
2.393.320,00
2013
NOVEMBER
870.455,00
3.614.519,66
375.823,00
494.632,00
2.719.371,91




*      SUMBER :

·         Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
·         SEKI BI, Processed by Trade Data and Information Center, Ministry of Trade