FITUR
TELEMATIKA
Teknologi telematika merupakan
singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika.Dalam
perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan
jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi
dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia.
Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja
harus adanya dukungan teknologi. Teknologi telematikalah yang telah berkembang
sehingga mampu menyampaikan suatu informasi. Terdapat 7 macam fitur pada
antarmuka telematika, ketujuh fitur tersebut adalah head up display system, tangible user interface, computer vision,
browsing audio data, speech recognition, speech syntetis dan video conference.
A.
Head Up Display System
Head
Up Display System adalah tampilan transparan yang menyajikan data tanpa
mengharuskan penggna melihat dari sudut pandang yang biasa mereka lihat. Asal
usul nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala
terangkat (head up) dan melihat kea rah depan daripada melihat ke arah bawah
bagian instrument. Meskipun pada awalnya dikembangkan untuk penerbangan
militer, HUDs sekarang digunakan dalam handphone, kendaraan bermotor, dan
aplikasi lainnya. Ada 2 tipe Head Up Display System, yaitu Fixed HUD dan HMD.
·
Fixed
HUD mengharuskan penggunaannya melihat tampilan melalui media yang dipasangkan
ke chassis/bodi mesin. Tampilan yang ditampilkan tergantung dari orientasi
mesin yang bersangkutan misalkan pesawat tempur. System ini digynakan di
kebanyakan pesawat tempur.
·
HMD
lebih fleksible karena system ini menampilkan tampilan sesuai dengan gerakan
kepala pengguna.
Contoh HUDS, seperti General Motors
yang memulai mengembangkan Head Up Display Berteknologi Laser. Dengan inovasi
ini, pengemudi tak akan lagi menemukan kendala penglihatan pada kondisi gelap,
hujan bahkan kabut sekalipun. Inovasi yang menurut GM tak akan lama lagi di
produksi ini, memiliki dampak besar pada keselamatan karena mapu memandu
pengemudi saat berada di jalan bahkan dalam kondisi hamper mustahil untuk
melihat dengan mata telanjang.
Hal ini, dimungkinkan berkat
penggunnaan sensor dan kamera yang mengumpulkan informasi untuk diproyeksikan
ke kaca depan menggunakan laser ultra violet kecil. Teknologi ini merupakan
bagian dari kerjasama antara departemen pengembangan (R&D) GM dengan tim di University of California dan Carnegie
Mellon University. Cara kerjanya, saat mengemudi dalam kabut, pengemudi bisa
memanfaatkan kamera infra merah pada kendaraan untuk mengetahui dimana
keberadaan tepi jalan dan laser dapat “melukiskan” tepi jalan tersebut pada
kaca depan sehingga pengemudi bisa mengetahuinya.
B.
Tangible User Interface
Tangible
User Interface, biasa disingkat dengan TUI, adalah antarmuka dimana seseorang
dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama
inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu
perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang professor di laboratorium Media MIT
yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan Istimewanya untuk tangible UI
disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital
sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara lengkap.
The
Reactable adalah multi-user instrument music elektronik dengan antarmuka
pengguna meja nyata. Beberapa pemain simultan berbagi kendali penuh atas
instrument dengan memindahkan benda-benda fisik di atas permukaan meja
bercahaya. Bergerak dan berkaitan dengan benda-benda ini, mewakili komponen
modular synthesizer klasik, memungkinkan pengguna unuk membuat kompleks dan
dinamis sonic topoligi, dengan generator, filter dan modulator, dalam nyata
semacam modular synthesiezer atau aliran graspable bahasa pemograman yang
dikuasai.
Contohnya
adalah sistem Topobo. Dimana balok-balok dalam LEGO Topobo seperti blok yang
dapat bertak bersama, tetapi juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen
bermotor. Seseorang bisa mendorong, menarik, dan memutar blok tersebut, dan
blok dapat menghapal gerakan-gerakan ini.
C.
Computer Vision
Computer
Vision sering didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari bagaimana computer dapat mengenali objek yang diamati atau
diobservasi. Arti dari computer vision adalah merupakan ilmu pengetahuan dan
teknologi dari mesin yang melihat, dimana mesin mampu mengekstrak informasi
dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas teretntu. Sebagai suatu
ilmu, visi computer berkaitan dengantori dibalik system buatan bahwa ekstrak
informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti
urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari
scanner medis. Sebagai disiplin teknologi, computer vision berusaha untuk
menerapkan teori dan model untuk pembangunan system.
Computer
Vision ini juga merupa penggabungan antara pengolahan citra dan pengenalan
pola. Pengolahan citra (image Processing) berlangsung proses tranformasi
citra atau gambar, proses ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang
lebih baik. Dan pada pengenalan pola (pattern recognition) berlangsung proses
identifikasi objek pada citra atau innterpretasi citra, dimana proses ini
bertujuan unt mengekstrak informasi atau pesan yang disampaikan oleh gambar
atau citra.
Bersama
Intelijensia Semu (Artificial Intelligence) akan mampu menghasilkan system
intelijen visual ( Visual Intelligence System). Contoh aplikasi visi computer
mencangkup system untuk :
·
Pengendalian
prosen (misalnya, sebuah robot industry atau kendaraan otonom).
·
Mendeteksi
peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung).
·
Mengorganisir
informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
·
Modeling
benda atau lingkungan (misalnya, industry inspeksi, analisis gambar medis atau
topografis model).
·
Interkasi
(misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia computer).
·
Visi
computer juga dapat digambarkan sebagai pelengkap (tapi tidak harus lawan)
penglihatan biologis. Biologis visi, presepsi visual manusia adan berbagai
system ini beroperasi dalam hal prose-prosen fisiologis.
·
Sub
domain visi computer meliputi adegan rekonstruksi, acara deteksi, pelacakan
video, pengenalan objek, belajar, pengindeksian, gerak estimasi, dan gambar
restorasi.
D.
Browsing Audio Data
Sebuah
metode browsing jaringan disediakan untuk browsing video atau audio data yang
di tembak oleh sebuah IP. Jaringan video atau audio metode browsing sesuai
mencangkup langkah-langkah dari:
1. Menjalankan sebuah program splikasi
komputetr local untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera
IP.
2. Transmisi untuk mendaftarkan kode
identifikasi ke DDNS (Dinamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.
3. Mendapatkakn kamera IP pribadi
alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IO kamera dan control kamera
IP melalui kamera IP pribadi, dan
4. Kopel ke layanan server melalui
alamat server pribadi sehina untuk mendapatkan video atau audio dara yang
ditembak oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video atau audio data
yang ditembak oleh kamera IP melalui Internet.
Penemuan ini berkaitan dengan system
dan metode untuk browsing video/ audio data, lebih khusus ke jaringan video
atau audio system browsing dan metode yang akan diatur sebuah IP untuk browsing
video atau audio. Singkatnya, browsing audio data ini adalah suatu fasilitas
yang dapat mengidentifikasi suatu file audio. Misalnya, dengan mengetahui
elemen-elemen yang tidak ada pada file audio tersebut. Misalnya kita ingin
mengetahui siapa penyanyi, siapa pengarang, ataupun siapa pencipta dari file
audio tersebut.
E.
Speech Recognition
Automatic
Speech Recognition (ASR) adalah suatu pengembangan teknik dan system yang
memungkinkan computer untuk menerima masukan berupa kata yang di ucap.
Teknologi ini, memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami
kata-kata yang diucapkan dnegan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal
digital tersebut dengan pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat.
Kata-kata yang diucapkan diubah bentuknya mejadi sinyal digital dengan cara
mengubah gelombang suara sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan
kode-kode tertentu untuk mengidentifikasika kata-kata tersebut. Hasil dari
identifikasi kata yang diucapkan dapat ditampilkan dalam bentuk tulisan yang
dapat dibaca oleh perangkat teknologi sebagao sebuah komando untuk melakkan
suatu pekerjaan, misalnya penekanan tombol pada telepon genggam yang dilalukan
secara otomatis dengan komando suara.
Alat pengenal ucapan, atau yang sering disebut dengan speech
recognition ini, membutuhkan sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari
pengguna. Sampel kata akan didigitalisasi, disimpan dalam computer, dan
kemudian digunakan sebagai basis data dalam memcocokkan kata yang diucapkan
selajutnya. Sebagian besar alat pengenal ucapan ini sifatnya masih tergantung
pada pengeras suara. Dan kekurangan lain dari alat ini, adalah alat ini hanya
dapat mengenal kata yang diucapkan dari satu atau dua orang saja, serta hanya
bisa mengenal kata-kata terpisah, yaitu kata-kata yang dalam penyampaiannya
terdapat jeda antar kata. Hanya sedikit dari peralatan ini yang sifatnya tidak
tergatung pada pengeras suara dan dapat mengenal kata yang diucapkan banyak
orang serta dapat mengenal kata-kata continue atau kata-kata yang dalam
penyampaiannya tidak terdapat jeda antar kata.
Pengenalan suara sendiri terbagi menjadi dua, yaitu
pengenalan pengguna (identifikasi suara berdasarkan orang yang berbicara) dan
pengenalan ucapan (identifikasi berdasarkan kata yang diucapkan).
Alat ini sudah ada sejak tahun 1940, dimana pada tahun tersebuut perussahaan American
Telephone and Telegraph Company (AT&T) sudah mulai mengembankan suatu
perangkat teknologi yang dapat mengidentifikasi kata yang diucapkan manusia.
Lalu, sekitar tahun 1960-an para peneniliti dari perusahaan tersebut sudah
berhasil membuat suatu perangkat yang dapat mengidentifikasi kata-kata terpisah
dan pada tahun 1970-an, mereka sudah dapat membuat perangkat yang dapat
megidentikikasi kata-kata continue. Alat ini menjadi fungsional sejak tahun
1980-an dan hingga sekarang masih akan terus dikembangkan dan ditingkatkan
keefektifannya.
F.
Speech Syntesis
Speech
synthesis atau pidato sintesis adalah produksi buatan manusia pidato. Sebuah
ssistem computer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech synthezer, dan
dapat diimplementasikan dalam perangkat lunak atau perangkat keras.
Text-to-speech (TTS) system bahsa normal mengkonversi teks ke dalam pidato.
System lain membuat representasi linguistic simbolis seperti transkripsi fonetik
bicara.
Pidato
buatan dapat dibuat dengan potongan-potongan concatenating pidato yang direkam
disimpan dalam databace. Sestem berbeda dalam ukuran pidato yang tersimpan
unit, sebuah system yang menyimpan telepon memberikan rentang output terbesar,
tetapi kirang jelas. Untuk keperluan khusus domain, yang menyimpan seluruh
kata-kata atau kalimat memungkinkan output yang berkualitas tinggi. Atau,
synthesizer dapat menggabungkan sebuah model dari system vocal dan
karakteristik suara manusia lain untuk membuat yang benar-benar “sintetik”
output suara. Kualitas synthesizer pidato dinilai oleh kesamaan dengan suara
manusia dan kemapuannya untuk dipahami, semua dimengerti text-to-speech profram
yang memungkinkan orang-orang dengan gangguan visual atau membaca untuk
mendengarkan karya-karya tulis di computer rumah.
A
text-to-speech system (atau “mesin”) adalah terdiri dari dua bagian: front-end
dan back-end. Front-end memiliki dua tugas utama. Pertama, mengubah teks mentah
berisi simbol seperti angka dan singkatan menjadi setara dengan
tertulis-kata-kata. Proses ini sering disebut normalisasi teks, pra-pengolahan,
atau tokenization. Front-end kemudian menetapkan transkripsi fonetik untuk
setiap kata, dan membagi dan menandai teks ke prosodic unit seperti frase dan kalimat.
Proses transkripsi fonetik untuk menetapkan kata-kata ini disebut teks-ke-fonem
atau grafem-ke-fonem konversi. Fonetis transkripsi dan informasi ilmu
persajakan bersama-sama membentuk representasi simbolik yang linguistik output
dengan front-end. Back-end-sering disebut sebagai synthesizer-maka mengubah
representasi linguistic simbolik menjadi suara. Synthesizer teknologi
Kualitas
yang paling penting dari sebuah sistem sintesis pidato kewajaran dan
dimengerti. Kewajaran menggambarkan seberapa dekat output terdengar seperti
ucapan manusia, sementara dimengerti adalah kemudahan yang keluaran dipahami.
Pidato synthesizer yang ideal adalah alami dan dipahami. Pidato sistem sintesis
biasanya mencoba untuk memaksimalkan dua karakteristik. Contoh : Fasilitas Text
to Speech pada sistem operasi Microsoft Windows.
G.
Video Conference
Layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang
melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang digunakan untuk
layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform
ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320. Secara
fungsional, elemen pendukung layanan video conference terdiri dari:
·
Terminal
video conference atau endpoint video conference, adalah perangkat yang berada
di sisi pengguna video conference.
·
MCU
(Multipoint Conference Unit), adalah semacam server yang berfungsi sebagai
pengendali konferensi yang melibatkan banyak pengguna dan banyak sesi
konferensi.
·
Gateway
dan gatekeeper adalah media yang melakukan proses adaptasi komunikasi video
conference berbasis ISDN ke IP dan sebaliknya.
Jenis Video Conference berdasarkan
hubungan diantara pemakainya dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.
Real
Time Colaboration Multiparty Conferencing, merupakan sarana hubungan konferensi
yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
2.
Active
Participation Users, hubungan yang terjadi diantara pemakai dengan jaringan
komputer atau basis data, merupakan konferensi yang seketika dengan resolusi
yang baik dan interaktif.
3.
Passive
Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat pasif dan memerlukan
hubungan yang seketika dan interaktif. Sistem Terminal Video Conference.
Ada juga Jenis video conference
menurut system terminalnya, dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1.
Special
video conference terminal, merupakan suatu terminal khusus sebagai hasil
integrasi produk-produk modular video conference. Bagian ini pengembangan dari
traditional video conference yang ditambahkan dengan perangkat seperti komputer
dan faks.
2.
PC-based
video conference terminal, seperangkat komputer yang dapat ditingkatkan
kemampuannya dengan menambahkan video codec, kamera, mikrofon, perangkat lunak
dan sistem lainnya.
Pelayanan video conference
berdasarkan pemakaian lebar pita frekuensi dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1.
Shared
Bandwidth, pemakaian lebar pita secara bersama-sama dapat dipenuhi oleh jaringan
komunikasi seperti LAN.
2.
Dedicated
Bandwidth, pemakaian lebar pita frekuensi secara khusus atau tersendiri, dapat
dipenuhi oleh jaringan komunikasi seperti saluran terdedikasi atau penyambung
LAN.
3.
Allocated
Bandwdth, pengalokasian lebar pita frekuensi dapat dipenuhi oleh jaringan
komunikasi seperti pada system isochronus misalnya FDDI II, IEEE 802.9,
Isochronus Ethernet (isoENET), 100mbps Ethernet dengan protocol prioritas permintaan
dan Cell Reley serta ATM.
H.
Daftar Pustaka
·
http://e-majalah.com/0508sucipto.html